Monday, October 7, 2013

Potensi dan Kendala Nguntoronadi

 Setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi dan juga kendala. Potensi ini mampu memberikan keuntungan untuk wilayah tersebut berupa uang yang dapat dimasukkan kedalam PDRB dan mampu membangun wilayah tersebut. Jikalau ada hal positif maka terdapat pula hal negatif dalam wilaya tersebut. Namun hal negatif itu dapat menjadi hal positif bila dapat dikendalikan

Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya bahwa Kecamatan Nguntoronadi memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan terdapat pula kendala yang dapat menghambat berkembangnya potensi ini. Potensi dan kendala ini bisa berupa berbagai hal. Potensi mampu memberikan pemasukan kepada wilayah tersebut sedangkan kendala mampu menghabat berkembangnya potensi tersebut. Kecamatan Nguntoronadi sendiri memiliki kendala yang cukup besar dan kompleks. Permasalahan ini saling berkaitan satu sama lainnya. Terdapat beberapa masalah seperti potensi banjir dan tanah longsor mengingat kecamatan ini bersebalahan dengan Waduk Gajah Mungkur, dilalui sungai dan berupa perbukitan karst.

Peta Potensi Banjir

 
Peta Potensi Tanah Longsor

Adanya potensi banjir dan tanah longsor ini akan mempengaruhi perencanaannya. selain adanya potensi bencana alam, terdapat pula kendala rendahnya kualitas SDM dan buruknya aksesibilitas yang ada di kecamatan ini. kualitas SDM yang rendah ini dilihat dari rendahnya pendapatan penduduk, pekerjaan penduduk yang dominan disektor informal, dan rendahnya tingkat kelulusan sekolah. pada peta kepadatan penduduk dapat terlihat pendapatan penduduk di Kecamatan Nguntoronadi kurang masih didominasi dibawah Rp500.000,00. Akses yang buruk ini dapat dilihat berupa fisik jaringan jalan yang buruk serta terdapatnya beberapa desa di kecamatan ini yang susah dijangkau seperti Desa Semin. Untuk mencapai Desa Semin susah sebab sangat minimnya transportasi umum, buruknya kondisi jalan serta lokasi yang berada di Bukir Karst dan memiliki kelerengan yang cukup tinggi.
Peta Pendapatan Penduduk
 
Jaringan jalan Kecamatan Nguntoronadi

Selain permasalahan diatas, Kecamatan Nguntoronadi belum mampu untuk menjadi simpul bagi Kecamatan Ngadirojo, Kecamatan Baturetno, dan Kecamtan Tirtomoyo. Lecamatan Nguntoronadi merupakan simpul bagi akses utama terhadap ketiga kecamatan tersebut, Seharusnya Kecamatan ini mampu untuk berkembang karena simpul ini akan menyebabkan kecamatan ini dilalui oleh banyak kendaraan dan mampu memberikan efek secara tidak langsung berkembangnya kecamatan ini. Simpul ini dapat dilihat pada Peta Simpul Kecamatan Nguntoronadi.

Peta Simpul Kecamatn Nguntoronadi

Selain terdapat kendala. terdapat pula potensi ekonomi. Potensi yang berkembang di kecamatan ini berupa pertanian dan perdagangan dan jasa. Pertanian ini berupa pertanian palawija yang memiliki potensi terbesar di kecamatan ini. Sedangkan untuk perdagangan dan jasa merupakan sektor berkembang yang cukup menjanjikan. Sehingga alangkah baiknya untuk mengembangkan kedua sektor ini.
Peta Potensi Ekonomi

Sunday, September 15, 2013

Kecamatan Nguntoronadi

Nguntoronadi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang bersebelahan dengan Waduk Gajah Mungkur. Kecamatan Nguntoronadi berada di sebelah baratnya Waduk Gajah Mungkur. Kecamatan Nguntoronadi terdiri dari 11 desa, 77 RW dan 187 RT. Kecamatan Nguntoronadi memiliki luas 8.040,52 ha dan berada pada ketinggian 150 meter dari permukaan laut. Batas administrasi Kecamatan Nguntoronadi berupa:
Utara     : Kecamatan Ngadirojo
Selatan  : Kecamatan Baturetno
Barat     : Waduk Gajah Mungkur
Timur    : Kecamatan Tirtomoyo

Sumber: Hasil analisis kelompok 5A, 2013
Peta Administrasi Kecamatan Nguntoronadi


Berdasarkan sejarahnya, pada dahulunya terdapat dua buah desa dari Kecamatan Nguntoronadi yang ditenggelamkan akibat pembuatan waduk Gajah Mungkur. Kedua desa ini merupakan desa-desa yang memiliki potensi besar dan memberikan pemasukan PDRB tertinggi bagi Kecamatan Nguntoronadi. Dampak yang diberikan dari penenggelamannya kedua desa ini menyebabkan Kecamatan Nguntoronadi menjadi salah satu dari tiga kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang tergolong dalam kecamatan tertinggal pada masa sekarang. Pengembangan potensi yang ada di Kecamatan Nguntoronadi pasca penenggelamannya dua buah desa tersebut mengalami banyak kendala terutama pada infrastrukturnya (dikutip dari pernyataan Roland Ginting, 2013). 

Sumber: Hasil analisis kelompok 5A, 2013
Peta Curah Hujan Kecamatan Nguntoronadi
Berdasarkan peta curah hujan diatas dapat dilihat bahwa sedikit dari Kecamatan Nguntoronadi yang memiliki curah hujan cukup tinggi. dan sebagian besarnya memiliki curah hujan sedang. Dengan begitu, kebanyakan wilayah di Kecamatan Nguntoronadi yang akan mengalami kekeringan dimusim kemarau. 

Sumber: Hasil analisis kelompok 5A, 2013
Peta Litologi Kecamatan Nguntoronadi
Berdasarkan  peta litologi diatas dapat dikerahui bahwa jenis tanah yang mendominasi adalah litosol dibagian timur dan asosiasi litosol dan mediteran coklat. Karena sebagian besar tanah di Kecamatan Nguntoronadi merupakan tanah latosol yang berarti tidak subur sehingga sering terjadi kekeringan di kecamatan ini.

Sumber: Hasil analisis kelompok 5A, 2013
Peta Topografi Kecamatan Nguntoronadi
Kecamatan Nguntoronadi memiliki topografi datar, landai hingga cukup landai. Daerah yang datar berada di bibir waduk (bersebelahan langsung dengan waduh Gajah Mungkur), daerah landai dibagian tengah Kecamatan Nguntoronadi dan daerah cukup landai berada dibagian paling barat Kecamatan Nguntoronadi dan hanya sebagian kecilnya saja yang cukup landai.

Berdasarkan ketiga peta diatas barusan, maka akan mempengaruhi tata guna lahan Kecamatan Nguntoronadi sendiri. Berikut peta tata guna lahan Kecamtan Nguntoronadi
Sumber: Hasil analisis kelompok 5A, 2013
Peta Tata Guna Lahan Kecamatan Nguntoronadi



Friday, September 13, 2013

Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang tergolong sebagai salah satu kabupaten termuda di Provinse Jawa Tengah. Kabupaten Wonogiri sendiri memiliki luas wilayah 1.822,37 km2 yang terdiri dari 25 Kecamatan didalamnya. Batas administrasi Kabupaten Wonogiri berupa:
Utara       : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo
Selatan   : Samudera Hindia (Pantai Selatan)
Barat       : Provinsi D.I.Y
Timur      : Provinsi Jawa Timur

Peta Administrasi Kabupaten Wonogiri

Jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri pada tahun 2011 adalah sebanyak 1.169.521 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 641,76 jiwa /km2 nya dan tergolong dalam kepadatan rendah. dengan kepadatan yang rendah ini, tata guna lahan Kabupaten Wonogiri masih didominasi oleh sawah dan tegalan.

Kabupaten Wonogiri sendiri memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan. potensi ini berupa hasil pertanian yang kualitasnya cukup baik, pariwisata yang masih sangat asri, industri, perkebunan dan pertambangan. Hasil pertanian yang sudah dapat diekspor pada beberapa komoditi seperti buah naga (Kecamatan Nguntoronadi) dan Jangkilan (Kecamatan Bulukerto) sudah melewati pasar Asia Tenggara dan Asia. 

Waduk Gajah Mungkur 

Kabupaten Wonogiri terkenal dengan Waduk Gajah Mungkurnya yang juga menjadi salah satu lokasi wisata favorit dan unggulan di Kabupaten ini. Selain adanya waduk terdapat pula beberapa air terjun seperti air terjun Girimanik (Kabupaten Slogohimo), pantai-pantai yang asri seperti pantan Nampu (Kabupaten Paranggupito), goa-goa, taman nasional dan lainnya. Terdapat pula tambang-tambang batu yang tersebar di beberapa Kecamatan seperti Kecamatn Puhpelem dan Kecamatan Nguntoronadi.

Pantai Nampu